Wikidata:WikiProject Indonesia/Panduan/Bab I

Apa itu data? edit

Sebagai sebuah suatu konsep abstrak, data dapat diartikan sebagai suatu pendahulu dari pengetahuan atau informasi. Pengetahuan didapat dari pemahaman atau penafsiran terhadap suatu data. Data dapat berbentuk apapun dari benda atau konsep apapun. Sebuah buku dapat memiliki data seperti judulnya, jumlah halamannya, penulisnya, dan penerbitnya. Sebuah bangunan dapat memiliki data seperti tahun pendiriannya, lokasinya, dan pemiliknya. Selembar kertas putih pun memiliki data yang secara mendasar yaitu bahwa kertas tersebut berwarna putih.

Pengetahuan atau informasi kemudian muncul setelah data tersebut ada. Dengan membaca judul dan halaman dari suatu buku, kita dapat tahu buku apakah itu. Dengan memperoleh data mengenai sebuah bangunan, kita dapat tahu bangunan apakah itu. Dengan memperoleh data bahwa terdapat suatu benda dengan warna putih, berwujud tipis dan lentur, dan berbentuk segi empat kita dapat mengetahui bahwa benda tersebut adalah selembar kertas.

Data di sekitar kita edit

Tidak hanya pada buku, bangunan, atau selembar kertas, data terdapat pada semua hal dan benda baik benda fisik yang konkret maupun hal yang abstrak.

  • Hal konkret, dalam wujud benda nyata seperti suatu tempat, suatu benda peninggalan sejarah, suatu jenis hewan, atau seorang tokoh.
  • Hal abstrak, dalam wujud takbenda atau konsep seperti suatu ideologi, suatu peristiwa, suatu ekspresi budaya, atau suatu peraturan negara.
 
Gambar 1. Konsep atau hal-hal seperti sebuah prasasti, sebuah peristiwa, atau sebuah karya animasi (kiri) memiliki datanya masing-masing (kanan).

Kedua jenis hal tersebut memiliki datanya masing-masing seperti pada Gambar 1. Sebuah prasasti (dalam contoh di gambar adalah Prasasti Kota Kapur) sebagai suatu peninggalan sejarah dapat memiliki data seperti lokasinya saat ini, tanggal pembuatannya, dan bahasa yang digunakannya. RA Kartini sebagai seorang tokoh memiliki data seperti tanggal lahirnya, fotonya, dan penghargaan yang diterimanya. Sebuah karya animasi (dalam contoh di gambar adalah cuplikan dari film Alice in Wonderland) sebagai suatu karya seni memiliki data seperti negara asalnya, sutradaranya, produsernya, dan tanggal pertama tayangnya. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagai sebuah peristiwa signifikan juga memiliki datanya seperti tanggal dan tempat kejadiannya serta foto ataupun rekaman suara saat terjadinya.

Keseluruhan data ini dapat kita tuangkan ke dalam suatu format yang terstruktur. Seluruh datanya mulai dari yang paling mendasar seperti apakah benda itu, hingga yang lebih rumit. Dalam hal ini, data yang sebelumnya hanya berupa data “mentah” saja, dapat diperlihatkan dengan wujud yang lebih berbentuk. Sebagai contoh, data-data tersebut dapat kita tuangkan menjadi tabel-tabel di bawah.

Prasasti Kota Kapur
adalah prasasti
tanggal pembuatan 686 M
lokasi Museum Nasional

Kartini
adalah Manusia
tanggal lahir 21 April 1879
penghargaan Pahlawan Nasional Indonesia

Alice in Wonderland
adalah film
negara asal Amerika Serikat
produser Walt Disney

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
adalah peristiwa
tanggal terjadi 17 Agustus 1945
tempat terjadi Jakarta

Mengapa membuat data menjadi terstruktur? edit

Data yang terstruktur penting agar dapat dengan mudah dibaca baik oleh manusia maupun oleh mesin. Mesin yang dimaksud di sini adalah komputer yang dapat melakukan pemrosesan menggunakan skrip atau program tertentu. Komputer seperti yang kita gunakan sehari-hari lebih mudah untuk memproses data yang terstruktur daripada data yang tidak terstruktur. Sebagai contoh, sebuah artikel di Internet seperti artikel Kartini dari situs Wikipedia bahasa Indonesia pada Gambar 2 akan sulit untuk dapat dimengerti oleh mesin bahwa artikel tersebut adalah artikel tentang seorang manusia bernama Kartini. Tanpa ada makna dari kata-kata di artikel yang kita ajarkan kepada mesin, mesin tidak akan mengerti apa-apa. Sebab, mesin hanya akan membaca artikel ini hanya sebagai serangkaian kata, gambar, dan huruf.

 
Gambar 2. Artikel Kartini di situs Wikipedia bahasa Indonesia.
 
Gambar 3. Penstrukturan data mengenai Kartini.

Hal ini berbeda ketika kita menyusun data menjadi lebih terstruktur seperti pada Gambar 3. Secara satu per satu kita menjelaskan kepada mesin bahwa ada seorang manusia bernama Kartini yang memiliki tanggal lahir pada 21 April 1879. Pada data yang lebih terstruktur, kita “mengajari” mesin satu per satu mengenai data yang kita simpan termasuk fakta paling dasar yaitu “Kartini adalah manusia”. Setelah kita susun seluruh data tentang Kartini tersebut, barulah mesin dapat mengerti.